12 Maret 2016

Mengapa Mengeluh?

photo : www.instagram.com/ellabanurea

Ada tulisan bagus nih.

Aku share disini biar bisa dibaca2 lagi nanti

Syukur2 kalau teman2 juga baca dan dapat sesuatu :)

================

Mengapa kau mengeluh rezekinya sempit, padahal pekerjaan yang kau lakukan kualitasnya memang hanya "recehan" dan terjebak pada rutinitas yang menjemukan.

Rezeki memang datang dari Allah tetapi bagaimana agar rezeki datang kepadamu dengan deras, tugasmulah yang menciptakan jalannya.

Jangan berharap sesuatu yang besar bila nyalimu kecil, pekerjaanmu tak berkualitas dan kau tak berani melakukan terobosan .

Mengapa kau mengeluh banyak hutang, padahal itu ulah perilakumu yang lebih mengedepankan keinginan dari pada kebutuhan.

Lebih mengedepankan gengsi dibandingkan esensi. Lebih mengedepankan pujian orang daripada menata dan memperbaiki kehidupanmu.

Mengapa kau mengeluh karir atau bisnismu stagnan? Bukankah itu akumulasi dari perilakumu selama ini.

Kerja asal kerja, bisnis asal bisnis. Sesuatu yang dilakukan asal-asalan hasilnya merugikan.

Terlihat kerja tetapi menyiksa. Terlihat sibuk tapi tak menghasilkan. Lelah tapi tak dapat rupiah. Lelah tapi tak tercatat sebagai ibadah.

Mengapa kau mengeluh ini dan itu padahal perilakumu juga cuma ini dan itu. Tahu diri dong kalau mau ngeluh.

So, mengapa kau harus mengeluh? Bukankah itu berarti "menepuk air di dulang terpercik muka sendiri?

Mengeluh itu manusiawi tetapi bila terlalu banyak mengeluh itu artinya hidupmu sedang jatuh ke dasar bumi.

Salam Sukses Mulia

By Jamil Azzaini

================

Memang gak selamanya kejadian buruk yang kita alami adalah hasil perbuatan kita sendiri.

Tapi, dalam hal KERJA, BISNIS, dan UTANG, menurutku tulisan di atas banyak benarnya.

Semua keputusan ada konsekuensinya.

Tetap lakukan yang terbaik yaa! :)

- Ella Banurea -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar